Pasangan calon gubernur Jawab Barat nomor urut 3, Sudrajat-Syaikhu dimintai klarifikasi selama tiga jam oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jabar. Hal itu terkait aksi mereka membentangkan kaos ‘2018 Asyik Menang, 2019 Ganti Presiden’ dalam debat publik di Universitas Indonesia, Depok pada Senin (14/5) lalu.
Pslon yang diusung oleh Gerindra, PKS dan PAN itu kompak mengenakan baju putih. Mereka datang ke Kantor Bawaslu, Jalan Turangga, Kota Bandung, Sabtu (19/5). Agen Judi Online
Ditemui usai memberi keterangan kepada Bawaslu, Sudrajat membenarkan bahwa pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan closing statement akhir debat soal ganti presiden.
Dia pun menegaskan, Bawaslu belum memutuskan sanksi kepada dirinya. “Kami menjawab pertanyaan Bawaslu, sudah klarifikasi. Sampai saat ini Bawaslu belum memutuskan sanksi dan lain-lain. Hanya minta klarifikasi saja,” kata Sudrajat.
Sudrajat melanjutkan bahwa Bawaslu menanyakan hal substantif, seperti, apakah ada sosialisasi soal aturan main yang diajukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait debat publik.
Dia tetap meyakini bahwa apa yang disampaikannya merupakan aspirasi publik. Adapun baju yang dibawa bertuliskan ganti presiden itu pernah dipakai pada kampanye terbuka di monumen Perjuangan, Kota Bandung.
“Tagline itu sudah beredar di publik sudah lama. 2019 ganti presiden oleh Bawaslu (pusat) tidak dilarang. Saya beranggapan bahwa hal itu materi publik yang sudah tersebar dan berhak dipamerkan,” ucapnya.
Disinggung mengenai rencana tim Sudrajat-Syaikhu akan melakukan somasi kepada Bawaslu, Ketua Tim Advokasi, Sadar Muslihat mengatakan hal itu tidak benar.
“Beredar di media, seolah-olah sudah jatuh sanksi (Sudrajat-Syaikhu dilarang mengikuti debat). Itu kan tidak benar, kelihatannya tidak penting lagi somasi. Dari keterangan Bawaslu, bahwa pidana yang disangkakan tidak terbukti,” katanya.
MAU MAIN POKER ONLINE? DAFTAR DAN BERGABUNG BERSAMA KAMI DI POKERNUSA.ME YANG MERUPAKAN AGEN POKER TERPERCAYA YANG MEMBERIKAN CASHBACK TERBESAR KLIK DISINI.
Di tempat yang sama, Ketua Bawaslu Jabar, Harminus Koto mengatakan bahwa selama tiga jam, Sudrajat-Syaikhu diberi 33 pertanyaan. “Kami akan dalami dan kaji lagi,” tukasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar