Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK enggan menduga-duga siapa yang cocok mendampingi Jokowi pada pemilihan presiden 2019. Menurut dia, saat ini terlalu dini untuk membahas hal tersebut.
“Itu belum waktunya kita bicarakan. Masih cukup panjang waktunya,” kata Jusuf Kalla usai lakukan jalan santai di kawasan Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Minggu (25/3/2018) Judi Poker Online
Menurut Jusuf Kalla, hingga kini siapa pun tokoh nasional masih bisa untuk maju mendampingi Jokowi.
“Siapa yang bisa menambah elektablitas dan siapa yang bisa membantu,” ujarnya.
Sebelumnya, JK juga sudah menolak untuk maju lagi sebagai calon wakil presiden (Cawapres) di Pemilu 2019 mendatang. Sebab, Undang-Undang Dasar 1945 hanya membatasi masa jabatan presiden dan wakil presiden hanya dua periode. Agen Judi Online
Meski begitu, JK mengungkapkan, ada dua kriteria ideal sosok cawapres pendamping Jokowi di Pilpres 2019 mendatang. “Pertama bisa menambah elektabilitas,” ucapnya.
Menurut Kalla, siapa pun calon pendamping Jokowi di Pilpres 2019, wajib memiliki elektabilitas dan dikenal publik secara luas. Sehingga, kehadirannya bisa ikut meningkatkan elektabilitas Jokowi.
Kedua, kata Kalla, kriteria ideal cawapres Jokowi yakni tokoh yang berpengalaman. Sebab, ujar Kalla, menjadi wakil presiden berarti harus mampu mengerjakan tugas seorang presiden.
Ia mencontohkan BJ Habibie yang harus mengemban tugas sebagai Presiden saat Presiden Soeharto mengundurkan diri karena desakan yang kuat oleh publik pada 1998 silam.
MAU MAIN POKER ONLINE? DAFTAR DAN BERGABUNG BERSAMA KAMI DI POKERNUSA.ME YANG MERUPAKAN AGEN POKER TERPERCAYA YANG MEMBERIKAN CASHBACK TERBESAR KLIK DISINI.
“Kalau tidak pengalaman, Pak Habibie kalau tidak siap bagaimana? Jadi di sampingnya juga harus bisa pengalaman di pemerintah. Kalau tidak punya pengalaman di pemerintahan, juga nanti sulit mengatur di dalam pemerintah (itu sendiri),” JK memungkasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar